Thursday, September 20, 2012

Literary Interpretation

Entah sejak kapan gue mulai jatuh cinta pada sastra. Dan sangat bisa dirasakan sastra bayak merubah hidup gue.

Gue seharusnya doing this not that, cause girls do this and dont do that. emangnya salah ya kalo mau jadi diri sendiri? Aneh rasanya emang, kalo lagi berada di toko buku, dan melihat kebanyakan remaja yang mostly berada di rak novel remaja tapi gue malah tetap berjalan tegak lurus melawan arus mencari papan bertuliskan 'Sastra'.

Berambang pada ombak Sastra sama saja berada di dunia jurnalistik. Sastra memang berengaruh besar dalam hidup gue. Dari yang sebelumnya yang gue gabisa sampein apa yg mau gue sampein dengan baik dan benar sampai mencari penengah problematika yang muncul di hidup gue, serta beberapa golden ways yang menyadarkan gue untuk merubah cara pandang gue. Walaupun begitu gue tetap suka membaca novel remaja yang isinya ironisme cinta klasik. Tapi gue akan lebih suka fiksi yang bertema politikus demokrasi sampai cerita kompleks. Tergantung brain mood gue yang sedang ingin dicerna nya. Keduanya berimbang gitu.

Bottom line, jujur aja, gue jatuh cinta. Gue jatuh cinta luar biasa sama kata-kata puitis. Kata-kata cantik. Whether in English or Indonesia. Buat gue sebuah apresiasi besar untuk seseorang yang mampu membentuk paduan kalimat yang dengan membaca dpt langsung beradaptasi. Buat gue, org seperti itu hebat.

Effortnya, lo bisa jadi lebih cermat dalam menangani segala masalah, karena dengan membaca sebuah karya sastra lo diberikan lebih dari satu sisi kehidupan dan gambaran suatu hal.
Minus nya terkadang puitisi membentuk pribadi lo yang overmellow kalo lo ngga bisa guide your principal. Typical yang menginginkan hidup fana yang fiction method. Yang ada di cerita. Tapi buat gue, semua itu akhirnya membentuk satu perpaduan yang bagus.

Kadang gue ingin seperti cerita roman yang gue baca. Kadang juga dari bacaan berat gue, gue tersadar untuk belajar menjadi cewek yang though. Keduanya membuat gue berdiri ditengah-tengah sehingga semuanya menjadi balance. Nggak over mellow, nggak super strong juga.

Gue suka bermain dengan kata-kata dan kalimat-kalimat. Mengotak-atik, memadukan, membentuk kalimat-kalimat sederhana menjadi rapi, indah, dan berkesan. Literature is the greatest masterpiece God ever created inside the art of humanity. And somehow i'm dying in love with it.

No comments:

Post a Comment